Troubleshooting





1. Tujuan
[Kembali]
a. Mengetahui kegunaan troubleshooting
b. Membuat rangkaian

2. Komponen[Kembali]
a. VCC
b. BJT NPN
c. Resistor
d. Ground
e. Oscilloscope

Troubleshooting gunanya untuk mencari sumber masalah atau kerusakan sehingga dapat diselesaikan yang pastinya harus dipahami teknik yang diperlukan agar sistem dapat berjalan baik.

Jika dilihat pada rangkaian tersebut tegangan pada kolektor Vc sama dengan tegangan suplai V mengungkapkan bahwa tidak ada voltase atau tegangan jatuh ketika melewati resistor Rc dan arus kolektor Ic adalah nol. Pemasangan Rc yang benar menyebabkan adanya koneksi dari arus dc ke kolektor. Namun, karena salah satu elemen sepertinya pemasangannya tidak benar, maka tidak ada arus kolektor terjadi.



Untuk dapat mengetahui adanya kesalahan ataupun tidak, maka untuk melakukan troubleshooting digunakan osiloskop. Osiloskop kemudian dihubungkan ke ground dan titik-titik (tegangan) pada jaringan dengan 2 mode, yaitu :
a. Mode ac, gunanya untuk melepaskan komponen dc tegangan di titik tertentu dengan mengatur saluran vertikal. Sinyal ac pada basis diperkuat sampai ke tingkat munculnya dari kolektor sampai ground. Tidak ada respons ac di terminal emitor karena karakteristik short-circuit dari kapasitor pada saat diterapkan frekuensi. Fakta bahwa Vo diukur dalam volt dan Vi dalam milivolt menunjukkan keuntungan yang cukup besar untuk amplifier. Secara umum, jaringan tampaknya beroperasi dengan baik.
b. Mode dc, dapat digunakan untuk memeriksa VBE dan level VB, VCE, dan VE untuk mengetahui apakah tegangan yang didapat sesuai diharapkan. Tentu saja, osiloskop juga bisa digunakan untuk membandingkan level dc hanya dengan beralih ke mode dc untuk setiap saluran.


4. Rangkaian Simulasi[Kembali]
Contoh rangkaian troubleshooting


6. Link Download [Kembali]
Video simulasi Download
Materi Download
Rangkaian Download

No comments:

Post a Comment